Friday 4 August 2017

Dukungan Orang Tua Dalam Belajar Forex


Manusia adalah makluk sosial yang selalu membutuhkan interaksi dengan individu lain dalam kehidupannya. Bermacam-macam interaksi dapat terjadi, mulai dari interaksi perseorangan sampai yang melibatkan banyak individu atau kelompok. Bentuk interaksi individu yang pertama dengan individu lainnya adalah keluarga. Keluarga disini memegang peranan penting karena berfungsi sebagai lingkungan pertama dan berjangka panjang bagi perkembangan seorang anak. Ditinjau dari sudut pandang ilmu sosiologi, keluarga adalah kelompok terkecil masyarakat manusia. Keluarga sebagai bagian dari masyarakat memiliki tugas-tugas yang dibebankan oley masyarakat, seperti. Melahirkan warga baru, memelihara kebutuhan fisik anggota keluarga, mempersiapkan anak untuk berperan sebagai warga masyarakat, dan melakukan kontrol sosial. Dewasa ini, tugas-tugas itu tidak lagi seluruhnya dilaksanakan secara swadaya oleh keluarga. Misalnya saja dalam hal pendidikan, tugas ini sudah mulai diserahkan kepada lembaga formal dalam masyarakat. Lembaga formal ini misalnya sekolah, tempat kursus, tempat penitipan anak, sekolah minggu, dan lain sebagainya. Namun tetap saja keluargalah lingkungan terdekat dari seorang anak dan memberikan makna tersendiri dalam perkembangan dan pendikan anak. Karakteristik keluarga banyak menentukan cara yang dianggap terbaik dalam mendidik anak. Keluarga juga menjadi suatu konteks perkembangan dimana anggota keluarga mengajarkan dan belajar satu sama lain. Proses belajar sendiri dapat terjadi secara sadar maupun tidak disadari. Contoh proses belajar yang dilakukan secara sadar dan memang ditujukan untuk memberikan suatu pemahaman atau pengetahuan baru misalnya. Orangtua mengajarkan anaknya untuk selalu makan teratur dan bergizi empat sehat lima sempurna, mencuci tangan sebelum makan, berdoa sebelum makan dan sebagainya. Sementara dapat pula terjadi proses belajar yang tidak disadari atau tidak dimaksudkan untuk dipelajari oleak anak seperti. Anak bermain dengan memakai baju ibunya, sepatu tinggi ibunya, dan bahkan memakai lipstik ibunya karena melihat penampilan ibunya setiap pagi ketika berangkat ke kantor. Ada lagi contoh belajar tidak disadari yang negatif dan merugikan, misalnya anak-anak menjadi sering berkelahi dan mengeluarkan kata-kata kasar karena seringkali melihat dan mendengar orangtuanya beradu pendapat dan saling melemparkan kata-kata kasar. Selain menjadi ruang untuk belajar, keluarga juga menjadi sumber penerimaan, kasih sayang dan dukungan yang utama bagi seorang indivíduo karena sebagai makhluk sosial, manuscrito selalu membutuhkan manuscrito lain di sekitarnya untuk membroikan bantuan atau dorongan bila ia mengalami masalah atau kesusahan, ataupun bila menghadapi situasi yang Dirasakan penuh tekanan. Dukungan dari keluarga, terutama orangtua, membuat anak merasa diterima dan diakui sebagai seorang manusia. Dukungan ini dapat berbentuk perilaku mendorong, menolong, bekerja sama dan menunjukkan persetujuan, cinta, dan afeksi fisik. Dukungan dari orang lain di sekelilingnya dibutuhkan individu sejak dari kecil sampai dewasa. Untuk anak yang berada pada tahapan usia sekolah dasar, dukungan yang sangat penting adalah dalam pencapaian kemandirian dan tugas-tugas akademik di lingkungan sekolah. Pada masa ini masalah prestasi menjadi masalah yang dianggap penting bagi orangtua seiring dengan meningkatknya kemampuan anak. Pada masa ini, anak harus berhadapan dengan tugas perkembangan yang penting yaitu prestasi sekolah. Tugas-tugas di sekolah seringkali menjadi sementes permasalahan bagi anak. Banyak ditemui anak malas pergi ke sekolah karena menghindar dari hukuman belum mengerjakan tugas. Di sekolah juga sering kali ditemui siswa yang cerdas tetapi tidak bersemangat. Dari sini bisa dilihat bahwa motivasi memegang peranan penting dalam usaha pencapaian prestasi. Dalam usaha mencapai prestasi, anak diarahkan oleh motivasinya. Selain dipengaruhi oleh intensitas tinggi atau rendahnya motivasi tersebut, anak juga dipengaruhi oleh arah dari motivasi tersebut. Apakah fokus perhatian anak adalah tugas itu sendiri dan bukan imbalan di luar dirinya ataukah fokusnya lebih kepada imbalan di luar dirinya. Arah motivasi berprestasi yang pertama sering juga disebut sebagai berorientasi tugas (orientação de tarefa orientada a tarefa) atau dikenal juga dengan maestria. Cirinya dalah anak bersungguh-sungguh mengerjakan sesuatu karena ia ingin menjadi siswa yang unggul penguasaannya akan suatu materi tertentu dan memiliki standar yang ditetapkannya sendiri. Misalnya saat guru mengharuskan setiap siswa mengerjakan 10 soal matematika setiap harinya, maka anak tersebut demi lebih menguasai matematika merasa bahwa ia harus mengerjakan 20 soal matematika setiap harinya. Siswa dengan arah motivasi yang berorientasi pada tugas ini menyadari bahwa hasil sepenuhnya tergantung dari usahanya sehingga akan menggunakan strategi belajar yang efektif. Ia akan terlibat secara mendalam dalam aktivitas belajar di kelas (memperhatikan guru, senang menjawab pertanyaan, dsb.) Dan bila menemui kesulitan akan bertahan serta mencari alternatif pemecahan masalah (bertanya pada guru, mencari informasi di internet, dsb). Sebaliknya siswa dengan arah motivasi imbalan (orientação de ego orientada orientação de desempenho) akan lebih tertarik kepada imbalan-imbalan di luar dirinya yang menguntungkan bagi dirinya, misalnya mendapat pujian dan penghargaan dari orang lain, mendapat hadiah, menyenangkan orang lain, dan sebagainya. Siswa dengan arah motivasi ini lebih mementingkan penilaian orang lain sehingga cenderung selalu melihat pada norma dan selalu ingin mengalahkan orang lain. Siswa seperti ini akan mengerjakan soal matematika lebih banyak dari orang lain dikarenakan ia memang tidak mau kalah dari orang lain. Siswa yang mengerjakan segala sesuatunya karena ia memang ingin menjadi siswa unggul dan mencapai prestasi akan mengacu pada dirinya sendiri. Siswa ini memandang belajar sebagai tujuan akhir dan penguasaan suatu tugas atau pelajaran sebagai hasil akhir. Di lain sisi, siswa yang mengerjakan sesuatu lebih karena ingin mendapatkan imbalan, akan mengacu pada orang-orang di sekelilingnya. Siswa seperti ini akan memandang keberhasilan berdasarkan reaksi orang lain terhadap apa yang dilakukannya. Ada kecenderungan untuk mengerjakan tugas-tugas yang paling mudah menghasilkan pujian dari orang tua dan tidak memperdulikan tugas lain. Siswa seperti ini cenderung menghindari tugas-tugas yang tidak mendapatkan penilaian seperti pelajaran Bimbingan Karir di sekolah, atau akan mengesampingkan tugas-tugas pelajaran ketrampilan, kesenian, olahraga yang menurutnya tidak akan mendatangkan pujian orangtua bila mendapat nilai bagus, dibandingkan bila ia mendapat nilai bagus untuk Pelajaran matematika, bahasa Inggris, dan sebagainya. Dalam beberapa kasus, penilaian yang didapat dari pelajaran matematika sering dianggap lebih membanggakan daripada penilaian dari mata pelajaran lain. Arah motivasi berprestasi yang dianut seorang anak, apakah dirinya sendiri atau orang lain, ditantukan oley banyak hal di antaranya faktor interno anak seperti persepsi terhadap kemampuan diri, minat terhadap suatu materi pelajaran, jenis kelamin, serta faktor eksternal seperti lingkungan rumah dan sekolah. Di antara hal-hal yang mempengaruhi motivasi berprestasi anak, lingkungan keluarga khususnya orangtua adalah faktor yang dirasa paling banyak memberikan kontribusi. Hal ini disebabkan keluarga merupakan dasar dari perkembangan anak dan di dalamnya terjadi interaksi yang intens antara anggota-anggotanya, terutama interaksi orangtua-anak. Adapun usia kiritis pengembangan motivasi berprestasi anak adalah sebelum anak mencapai usia sepuluh tahun. Bila anak dididik untuk selalu mendapat hadiah bila ia juara, maka ia akan belajar, bahkan sampai dewasa, bahwa sudah selayaknya ia mendapat penghargaan bila orang lain ingin ia mengerjakan sesuatu dengan baik. Penelitian penulis pada anak usia sekolah dasar mengenai hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan orangtua dengan orientasi tujuan dalam pelajaran matematika (2001) menyimpulkan bahwa ada hubungan positif yang kuat antara dukungan orangtua yang dirasakan oleh anak dengan arah motivasi berprestasi. Pada masa usia sekolah dasar, pelajaran matematika seriang dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Selain disebabkan oleh karakteristik matematika yang melibatkan angka dan simbol-simbol, cara guru menerangkan dan suasana kelas juga berpengaruh terhadap penilaian anak akan tingkat kesulitan pelajaran matematika. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa Semakin seorang anak merasakan orangtuanya mendukung dirinya dalam menghadapi Pelajaran di Sekolah, arah motivasi berprestasi anak Lebih ke arah domínio, menguasai tugas dengan baik dan menjadi siswa berprestasi dibandingkan sekedar ingin mendapatkan hadiah dari orangtuanya walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam diri anak juga Terdapat orientasi berprestasi yang mengarah kepada mendapatkan pujian atau penghargaan. Namun berdasarkan penelitian, siswa yang memiliki kedua arah berprestasi secara bersamaan tidak memiliki prestasi akademis sebaik siswa yang belajar karena murni memang ingin menjadi ahli di bidang tersebut (maestria). Singkatnya, arah motivasi berprestasi yang mengarah kepada keinginan untuk menjadi siswa berprestasi dan pintar di bidangnya merupakan arah berprestasi yang paling ideal bagi seorang siswa. Dari berbagai penelitian juga dapat dilihat bahwa dukungan dari orang-orang yang bermakna di sekeliling seorang anak, khususnya orangtua, dapat mengatasi atau setidaknya mengurangi efek negatif dari kejadian yang penuh tekanan, dan dukungan orangtau dapat meningkatkan motivasi serta keterlibatan anak dalam aktivitas di kelas. Sebagai individu, anak usia sekolah dasar memiliki tugas perkembangan yang berfokus pada pencapaian kemandirian dan usaha pencapaian prestasi di sekolah. Dalam usaha mencapai tugas perkembangan tersebut, anak akan menemui banyak tantangan dan kesulitan. Bagaimana orang-orang di sekitar anak, terutama orangtua, memperlakukan anak sehubungan dengan tugas perkembangannya apakah bagi anak perlakuan tersebut bersifat positif atau negatif merupakan dukungan atau penolakan akan mempengaruhi penilaian diri anak terhadap dirinya sendiri dan mempengaruhi cara pandang anak terhadap situasi, termasuk di dalamnya Situaçao tuntutan untuk berprestasi. Banyak orangtua menganggap memberikan dukungan cukup sekedar dengan memberikan anak fasilitas belajar yang cukup atau memberikan hadiah-hadiah bilamana anak berhasil dalam studinya. Sesungguhnya, persepsi seorang anak akan dukungan orangtua sedikit berbeda dengan apa yang dipersepsikan orangtua sebagai perilaku mendukung. Beberapa perilaku yang dianggap anak sebagai bentuk dukungan orangtua adalah. Kehadiran yang dapat diandalcan, arahan, kelekatan (anexo), pemberian rasa berharga, dan pengasuhan. Berdasarkan lima komponen por Weiss tersebut, berikut beberapa saran praktis yang dapat diterapkan orangtua. Dampingilah anak saat mengerjakan tugas sekolah. Banyak orangtua menganggap tidak perlu mendampingi anak saat mengerjakan PR dikarenakan orangtua tidak mendengar anaknya minta untuk didampingi. Apakah anak Anda meminta atau tidak meminta untuk dibantu saat belajar, kehadiran Anda di sisinya merupakan salah satu bentuk perhatian Anda kepadanya. Sangat disayangkan, ada orangtua yang merasa perlu menghindar saat anaknya mengerjakan tugas dikarenakan kuatir bila nanti anaknya bertanya, ia tidak bisa menjawab. Sebagai orangtua, Anda dituntut untuk bersikap bijaksana pada saat menjawab pertanyaan anak yang mungkin Anda tidak tahu atau sudah lupa cara mengerjakannya. Tantanglah anak untuk menyelesaikannya sendiri misalnya dengan mengatakan Mama rasa kamu pasti sebenernya bisa mengerjakannya hanya saja kamu mungkin lupa ya Nak. Ayo coba lagi. Hal ini secara tidak langsung juga dapat melatih kemandirian anak. Dengarkan ceritanya maupun keluh-kesahnya. Luangkan waktu Anda sejenak untuk mendengarkan pengalamannya hari itu di sekolah. Waktu yang lama tidak berarti lebih baik daripada waktu yang hanya sebentar asalan Anda benar-benar terfokus kepadanya dan hindari melakukan aktivitas lain seperti menonton TV atau mengerjakan pekerjaan Anda sendiri. Saat Anda benar-benar terfokus pada dirinya, anak akan merasa berharga dan mendapat dukungan dari Anda. Anda juga diharapkan dapat memberikan umpan balik atas apa yang telah dilakukan anak Anda. Kalau apa yang dilakukannya hari itu baik, berilah penghargaan. Tolonglah dia saat mengalami kesulitan dan bangkitkan semangatnya saat dia mengalami kegagalan. Misalkan saat ia mendapat nilai kurang bagus di sekolah dan mendapat ejekan dari teman-temannya. Kegagalan dalam menguasai tugas-tugas perkembangan dalam usia sekolah dapat menimbulkan tiga akibat yang serius, yaitu membuat anak merasa renda diri sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman dan bahagia. Kedua, kegagalan dapat menimbulkan penolakan lingkungan kepada anak. Anak akan merasa tersisih dan tidak punya teman. Ketiga, kegagalan dapat menyulitkannya menguasai tugas-tugas perkembangan tahapan usia selanjutnya. Dengan mengetahui bahwa e um selalu ada saat dibutuhkan, anak akan merasa tenang karena ia menyadari ada orang yang dapat diandalcan untuk menolongnya apabila ia menghadapi masalah atau kesulitan. Menyediakan waktu Anda saat anak membutuhkan juga akan membuat kecenderungan anak untuk lari ke penyelesaian masalah yang kurang baik, misal pergaulan yang tidak sehat atau ketergantungan obat-obatan, menjadi berkurang bahkan tidak ada. Bersikaplah konsisten dengan aturan yang berlaku di rumah dan jadilah contoh yang baik bagi anak Anda. Disiplin baik bagi anak usia sekolah dasar dimana pada usia sekolah dasar, salah satu tugas perkembangan yaitu mengembangkan nurani, moralitas, dan nilai-nilai (valor). Pada saat Anda sudah menetapkan anak Anda harus belajar jam 4-5 dorminhocos, harinya, jangan mengajaknya berjalan-jalan pada jam tersebut. Anak anda akan mengalami kebingungan dan menganggap ada quo. Bila ia ingin melakukan hal lain yang ia lebih sukai di jam 4-5 sore dibanding belajar. Tunjukkan kasih sayang Anda kepadanya dalam bentuk perilaku. Tampilkan melalui nada suara yang bersahabat, ekspresi wajah yang ramah serta sikap tubuh yang hangat. Berbicaralah dengan lemah lembut dan jangan ragu untuk menunjukkan kasih sayang dengan cara memeluknya, mengelus rambutnya, dan sebagainya. Kedekatan dan keintiman dengan anak dapat memberikan rasa aman kepada anak. Ada saatnya dimana anak Anda melanggar aturan dan Anda marah padanya, usahakan jaga nada suara Anda dan bahasa tubuh Anda tetap netral tapi sampaikan pesan inti kepadanya bahwa ia sudah melanggar aturan dan membuat Anda sedih. Pada akhirnya sebaiknya Anda menanamkan kepada anak bahwa prestasi di segala bidang sama berartinya untuk orangtua. Berikan pengakuan atau penghargaan terhadap kemampuan dan kualitas anak dalam bidang apapun sepanjang hal tersebut bersifat positif. Dukungan ini akan membuat anak merasa dirinya diterima dan dihargai. Sering ditemui kasus orangtua menanamkan kepada anaknya bahwa suatu pelajaran tertentu lebih penting daripada pelajaran lain. Sikap orangtua terhadap suatu pelajaran, misalnya sering mengeluhkan bahwa pelajaran matematika anaknya susah atau prestasi di bidang akademik lebih bagus daripada prestasi bidang akademik, secara tidak langsung akan tertanam kepada benak si anak. Dengan menunjukkan dukungan terbaik Anda sebagai orangtua, anak akan terdorong untuk mengarahkan motivasi berprestasinya ke arah tarefa-orientação atau maestria sehingga sikap belajarnya pun menjadi positif. Secara mandiri anak dapat mengembangkan cara belajar yang efektif sehingga nantinya bertumbuh menjadi pribadi yang adaptif dalam menyikapi tantangan persaingan sumber daya manusia yang semakin ketat di era mendatang. Pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian manusia. Pendidikan pada umumya bertujuan untuk membentuk manusia yang bermoral dan berilmu. Berbicara masalah pendidikan, menyangkut pula masalah tentang lingkungan pendidikan, yang dikenal dengan tripusat pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat1. Dari ketiga lingkungan tersebut, lingkungan keluarga mempunyai peranan yang paling utama. Keluarga merupakan lembaga pertama dalam pendidikan anak, karena dari keluargalah dasar pembentukan tingkah laku, watak, dan moral anak. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tidak lepas adanya partisipasi serta bimbingan atau dukungan orang tua. Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama, karena pengaruh dari orang tualah yang menjadi dasar perkembangan dan kehidupan anak dikemudian hari. Untuk itu diperlukan usaha yang ideal dalam mencapai tujuan tersebut. Mendidik anak dengan baik dan benar berarti mengembangkan kemampuan siswa secara wajar. Potensi jasmani yang harus dipenuhi adalah sandang, pangan, dan papan. Sedangkan potensi rohaninya adalah berupa pembinaan intelektual, perasaan, dan budi pekerti.2 Tugas utama orang tua adalah mengasuh, membimbing, memelihara serta mendidik anak untuk menjadi cerdas, pandai dan berakhla. Selain itu sebagai orang tua harus mampu menyediakan fasilitas atau keprluan anak dalam pembelajaran untuk mendapatkan sebuah keberhasilan, misalnya, buku-buku pelajaran. Namun sekarang ini banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa cara mendidiknya membuat seorang anak merasa tidak diperhatikan, dibatasi kebebasannya, dan dan tidak dizendo padanya. Perasaan-perasaan itulah yang membuat seorang anak prestasinya menurun, dan mempengaruhi sikap, perasaan, dan cara berfikir bahkan kecerdasannya. uma. Pengertian Bimbingan Bimbingan merupakan sesuatu yang harus diberikan oleh orang tua (Keluarga), karena dari merekalah anak mendapatkan pengalaman. Pengalaman untuk menjalani kehidupannya kedepan. Bimbingan secara umum dapat diartikan sebagai bantuan. Bimbingan adalah terjemahan dari bahasa Inggris yaitu guidance.3 Kata orientação berasal dari kata kerja para orientação artinya menunjukkan, membimbing, menuntut kejalan yang benar. Jadi dapat disimpulkan bahwa orientação adalah memberikan petunjuk pada orang lain yang membutuhkan untuk menjadikannya lebih baik. Untuk lebih memperjelas pengertian pendidikan ada beberapa pendapat tokoh tentang bimbingan, diantaranya: Stoops, mengemukakan bahwa bimbingan merupakan suatu proses untuk membantu individu dalam mencapai kemampuannya secara maksimal, dan pengaruh pada manfaat yang sebenar-benarnya baik untuk dirinya maupun masyarakat. Miller, mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan. B. Pengertian orang tua Orangtua adalah anggota dari keluarga. Sedangkan keluarga adalah unidade social terkecil dalam masyrakat.4 orang tua adalah seorang yang melahirkan kita serta bertugas membimbing anaknya untuk menjalani kehidupan terutama pendidik. Orang tua atau ibu dan bapak memegang peranan terpenting terutama dalam hal pendidikan. Sehingga baik buruknya prestasi anak ditentukan oleh bangingan orang tua. Tujuan dari seorang orang tua membimbing anaknya karena kewajaran selain itu juga karena orang tua mencintainya, sehingga akan menjadikannya berprestasi. Dengan prestasi tersebut maka dapat mengangkat nama baik orang tua yang telah menyayangi serta membimbingnya. C. Pengertian Prestasi Prestsi adalah proses jangka panjang dimana imbalan terbesarnya tidak langsung diterima.5 Atau prestasi adalah sebuah hasil yang dicapai oleh seseorang dari sebuah proses (pendidikan). Sedangkan menurut winkel, prestasi adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang dalam melakukan kegiatan sesuai bobot yang dicapainya. Selain itu prestasi menurut S. Nasution adalah kesempurnaan yang dicapai ole seseorang dalam berfikir dan berbuat. Jadi, dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah sebuah hasil yang dicapai oleish seseorang dari kegiatan-kegiatan tertentu dan disesuaikan dengan bobot kemampuan seseorang. D. Pengertian Belajar Belajar adalah berusaha berlatih untuk mendapatkan suatu kepandaian. Belajar merupakan suatu mukjizat terbaik dalam hidup.6 Karena belajar dapat menjadikan pertumbuhan seseorang dan menjadikannya sukses atau berprestasi. Pengaruh orang tua dan guru sangat besar dalam proses belajar. Karena mereka membantu anak untuk memilih apa yang dipelajarinya, selain itu menolong mereka untuk belajar dengan cara yang lebih baik dan bermanfaat. Untuk menjadikan belajar lebih baik jika seorang anak memahami dan mengetahui lebih dulu apa yang akan dipelajarinya. Kemudian menolongnya untuk menentukan tujuan tempat diarahkannya kegiatan. Sesungguhnya menumbuhkan semangat untuk belajar sangatlah penting dan tidak boleh diabaikan oleh orang tua ataupun guru. Karena dengan belajar tersebut hidup anak mereka akan menjadi lebih sempurna dan lebih bahagia. E. Pengertian pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu barang atau benda yang membentuk suatu perbuatan.7 Jadi pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar siswa adalah suatu daya yang ditimbulkan de proses yang digunakan oleh orang tua untuk menjadikan siswa berlasil dalam proses belajar sesuai dengan kesungguhan dan Keberhasilan mereka yang diukur dengan menggunakan evaluasi. uma. Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Anak. Sejak zaman dahulu, orang tua mengharapkan seorang anak yang sukses. Banyak cara yang dapat ditempuh untuk menccapai tujuan tersebut. Namun, dalam menjalankanya ada yang berhasil ada juga yang tidak. Bimbingan adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Bimbingan sebenarnya harus dilakukan oleh anggota keluarga atu orang tua, karena orang tua adalah lingkungan hidup pertama yang mempengaruhi jalan hidup anak. Keluarga adalah lingkungan social terkecil tetapi peranannya sangat besar. Dalam mendapatkan sebuah prestasi kegiatan yang wajib dilaksanakan anak adalah belajahar. Dalam hal ini orang tua sangat berperan penting, karena orang tua mempunyai tanggung jawab untuk memotivasi anak dalam belajar serta membimbingnya. Dalam hal tersebut maka akan menjadikan anak untuk memperhatikan apa yang harus dikerjakannya. Karena orang tuanya selalu memperhatikan apa yang harus dipelajarinya.8 Dalam kegiatan tersebut orang tua harus mengetahui pertumbuhan anak. Dengan tersebut, maka orang tua akan mudah mengetahui tingkatan yang harus dipelajari anak. Selain itu kita harus mampu membuat kenyamanan dalam proses belajar. Bimbingan orang tua dirumah mutlak diperlukan, karena dengan bimbingan tersebut orang tua dapat mengetahui segala kekurangan dan kedulitan yang dihadapi anak. Seperti yang telah dijelaskan bahwa orang tua mempunyai peranan besar, yaitu mendidik, membimbing, menyediakan sarana dan prasarana belajar serta memberikan tauladan yang baik kepada anak-anaknya. Bimbingan orang tua juga sangat berperan penting untuk mengikatkan motivasi belajar. Dengan motovasi tersebut maka seorang anak dapat menunjukkan bakat serta ikut berpartisipasi dalam pendidikan. Bimbingan yang harus dilakukan oleh orang tua adalah harus mengarah pada kedisiplinan dalam belajar. Motivasi yang ditanamkan harus kuat serta hanya untuk bertujuan mengikuti kegiatan pendidikan. Situasi ini dapat tercipta jika ikatan emosional anak dan orang tua menyatu. Suasana yang aman ini akan membuat anak mengembangkan dirinya untuk menuju masa depan yang berprestasi.9 Dalam membimbing dan mendidik anak orang tua tidak boleh memastikan keberhasilannya, karena hal itu dapat menjadikan anak tidak berhasil. Namun, apabila orang tua mendidiknya dengan kasih sayang, perhatian, dan membolehkan kegagalan malah dapat menjadikan keberhasilan anak.10 Karena pada dasarnya jika seorang anak dipaksa maka anak itu akan memberikan penolakan, rasa marah, dan benci. Selain itu jika seorang anaki diperlakukan dengan sikap orang tua yang tidak berlebihan dalam memberikan perhatian, maupun aturan, maka akan membuat anak merasa dirinya dipercaya dan dihargai serta tidak tertekan dan akan mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin dalam mengerjakan tugasnya khususnya belajar. Orang tua memiliki cara dan pola tersendiri dalam mengasuh dan membimbing anak. Cara dan pola tersebut pasti berbeda antara satu keluarga dengan keluarga yang lainnya. Pola dan cara tersebut merupakan gambaran tentang sikap dan perilaku orang tua dan anak dalam berinteraksi, berkomunikasi selama mengadakan kegiatan pembimbingan. Adapun hal-hal yang diberikan orang tua dalam membimbing anak adalah memberikan perhatian, peraturan, disiplin, hadiah dan hukuman, serta tanggapan terhadap anaknya. Dengan hal-hal tersebut maka akan diharapkan semangat belajar anak naik dan menjadikan prestasi yang unggul. B. Pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar siswa Prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan siswa yang dimilikinya dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar. Prestasi seseorang sesuai dengan tingkat kesungguhan dan keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran. Prestasi belajar dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Untuk menjadikan prestasi belajar baik, maka wajib untuk seorang siswa belajar. Belajar adalah berusaha, berlatih untuk mendapatkan suatu kepandaian.11 Untuk menjadikan motivasi belajar siswa tinggi diperlukan bimbingan dari orang tua, karena dengan perhatian orang tua terhadap pribadi anak akan memperkecil kegagalan. Penelitian membuktikan bahwa keberhasilan seorang anak karena rajin belajar. Dan untuk menumbuhkan semangat belajar. Orang tua dapat memberikannya bimbingan sehingga menjadikan anak lebih semangat atau rajin belajar. Dalam membimbing, orang tua harus mampu menerapkan prinsip pendidikan yaitu: 12 1. Apabila anak siap mental dan fisik 2. Apabila cukup padanya minat untuk belajar 3. Apabila dilakukannya sesuatu yang akan dipelajarinya 4. Apabila ia ikut aktif dalam pengalaman belajar Menurut sebuah penelitian yang Dilakukan oleh Bloom adalah bahwa seorang anak yang berprestasi dan sukses karena dididik oleh orang tuanya dengan penuh perhatian dan didampingi oleh pelatih atau pembimbing yang profissional. Selain itu untuk menjadikan prestasi anak lebih tinggi orang tua dapat memberikan pujian dengan ucapan selamat atas prestasi mereka. Sikap orang tua tersebut dapat memberikan efek psikologis bahwa anak merasa dihargai eksistensinya dan menjadikan mereka lebih termotivasi untuk berprerstasi lebih baik. Bimbingan orang tua memang sangat berpengaruh terhadap prestasi anak, karena dengan bimbingan orang tua siswa atau anak dapat mengetahui tentang cara-cara dalam belajar serta dapat meningkatkan semangat belajar anak yang akan menjadikannya keberhasilan dan kesuksesan. Selain itu seorang anak tidak akan merasa jenuh dalam belajar karena orang tua selalu mendampinginya dan memperhatikannya. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Bimbingan adalah suatu proses yang digunakan untuk membantu seorang individu untuk menjadi lebih baik. Dalam melakukan pembimbingan hal-hal yang dilakukan orang tua adalah: 1. Harus disertai kasih dizendo 2. Menanamkan sikap disiplin yang membangun 3. Mengajarkan tentang sesuatu yang salah dan benar 4. Memperhatikan dan mendengarkan pendapat anak 5. Membantu mengatasi masalah anak 6. Melatih Anak mengenal diri dan lingkungan 7. Memahami keterbatasan pada anak Prestasi adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatannya sesuai dengan bobot yang dicapainya dan diukur dengan evaluasi. Pengaruh antara bimbingan orang tua sangat erat karena pembimbingan seorang anak merasa diperhatikan dan mengurangi kegagalan. Adapun hal-hal yang dilakukan orang tua untuk menjadikan anak berprestasi adalah: b. Memotivasi belajar c. Memberi pengarahan, peringatan dan mengontrol aktivitas anak d. Memberi dukungan terhadap anak e. Memberi penghargaan terhadap anak Referências e nota de rodapé Imaduddin Ismail, Pengembangan Kemampuan Belajar pada Anak-anak, Bulan Bintang. Jakarta, 1980 Singgih D. Gunarsa dan Yulia Singgih D. Gunarsa, Psikologi Praktis. Anak, Remaja dan Keluarga, PTBpK Gunung Mulia. Jakarta, 2004 Jim Taylor, Memberi Dorongan Positif pada Anak, PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 2004 W. J.S. Poerwadarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka. Jakarta, 1989 --------------------- 1 ilmiah-tesis200911pengaruh-partisipasi-orang-tua-siswa. html, di download 3 de abril de 2011 2 psb-psma. orgcontentblogpengaruh - pola-asuh-anak-terhadaprestasi-siswa, di download 3 de abril de 2011 3 anakciremai200806makalah-psikologi-tentang-bimbingan. html, di download 8 de abril de 2011 4 Singgih D. Gunarsa dan Yulia Singgih D. Gunarsa, Psikologi Praktis. Anak, Remaja dan Keluarga, PTBpK Gunung Mulia. Jacarta, 2004, hal. 244 5 Jim Taylor, Memberi Dorongan Positif pada Anak, PT. Gramedia Pustaka Utama. Jacarta, 2004, hal. 129 6 Imaduddin Ismail, Pengembangan Kemampuan Belajar pada Anak-anak, Bulan Bintang. Jakarta, 1980, hal. 13 7 W. J.S. Poerwadarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka. Jacarta, 1989, hal. 73 8 heru-id. blogspot201002teori-tentang-bimbingan-orang-tua. html, di download 8 de abril de 2011 10 Jim Taylor, ph. D, opcit, hal. 126 11 W. J.S. Poerwadarminto, opcit, hal. 6 12 Imaduddin Ismail, opcit, hal. 71 Jika Anda Tertarik untuk mengcopy Makalah ini, maka secara ikhlas saya mengijinkannya, tapi saya berharap sobat menaruh link saya ya..saya yakin Sobat orang yang baik. Selain Makalah Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak. Anda dapat membaca Makalah lainnya di Aneka Ragam Makalah. Dan Jika Anda Ingin Berbagi Makalah Anda ke blog saya silahkan anda klik disini. Salam saya Ibrahim Lubis. Email: ibrahimstwo0gmail

No comments:

Post a Comment